Tambang Sakti Bulusan, Banyuwangi, Potret Hukum Tumpul, sudah dilaporkan Polisi, Operasional jalan TERUS.
(Banyuwangi, 27/06/2025)
#NaufalLawyer | Muhammad Naufal Taftazani, S.H.
Fakta Terkini: Kerusakan Semakin Parah
Laporan warga Bulusan tentang penambangan ilegal di Lingkungan Kampungbaru justru berbuah ironi pahit. Meski telah dilaporkan ke Polresta Banyuwangi sejak 5 Juni 2025 oleh warga atas nama Hasyim, aktivitas tambang ilegal yang dilakukan diduga Penambang Ilegal masih terus berjalan hingga detik ini. Fakta di lapangan sungguh memprihatinkan: pada 23 Juni 2025, warga masih menyaksikan alat berat beroperasi di lokasi, dan bahkan 24 Juni 2025 terpantau truk-truk masih mengangkut material galian. Padahal, tim gabungan Polres dan DLH telah "turun" ke lokasi, namun tidak ada tindakan nyata seperti penyegelan alat atau penahanan pelaku.Tambang Sakti Bulusan, Banyuwangi, Potret Hukum Tumpul, sudah dilaporkan Polisi, Operasional jalan TERUS.
Dampak Lingkungan: Jalan Hancur, Udara Tercemar, dan Ancaman Longsor
Kerusakan lingkungan akibat aksi Penambang diduga Ilegal di Kelurahan Bulusan, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi kini mencapai tahap mengkhawatirkan. Jalan lingungan di Kampungbaru telah remuk dihantam truk gandeng yang lalu-lalang, mengancam akses transportasi warga. Debu tebal dari penggalian tambang pun menyelimuti permukiman, mengubah udara bersih menjadi "kabut toksik" yang memicu gangguan pernapasan warga. Yang lebih mengerikan, lereng-lereng di sekitar lokasi tambang menunjukkan retakan-retakan dalam, meningkatkan potensi longsor yang bisa membahayakan ratusan jiwa di permukiman padat penduduk. "Ini bukan sekadar pelanggaran, tapi permainan nyawa warga!" protes Hasyim.
Kelambanan Aparat: Polres dan DLH Dinilai Hanya Lakukan 'Pertunjukan Semu'
Respons Polresta Banyuwangi dan DLH menuai kritik pedas dari masyarakat. Alih-alih menindak tegas, kedua institusi ini dianggap hanya melakukan ritual pemantauan tanpa implikasi hukum. Pertanyaan kritis pun bermunculan: Mengapa Operasi Tambang masih terus dibiarkan ? "Kami sudah 18 hari melapor, tapi yang terjadi malah penambangan makin menjadi. Ini seperti hukum hanya tajam ke bawah, tumpul ke atas," ujar Hasyim dengan nada getir.
Warga Bulusan tak lagi hanya mengandalkan laporan. Mereka kini mengumpulkan bukti visual berupa video operasi tambang dan kerusakan jalan untuk terus menaikkan masalah ini.
🔗 Sumber: P. Hasyim, Wawancara warga, dokumen laporan, pantuan lapangan (20-26/6/2025).
Komentar
Posting Komentar