Asal Mula Fenomena Joget-Joget yang Kemudian Memicu Kemarahan Rakyat
Banyuwangi – www.NaufalLawyer.com #NaufalLawyer
Aktivis Islam asal Banyuwangi, Ustad Ihsan Subaji, menyoroti asal muasal fenomena joget-joget dalam acara kenegaraan yang menurutnya menjadi pemicu kemarahan publik dan gelombang demonstrasi besar belakangan ini.
Pernyataan itu ia sampaikan pada Minggu, 7 September 2025, dalam forum Majelis Silaturahim Aktivis Islam Banyuwangi.
Dalam keterangannya, Ustad Ihsan menegaskan bahwa tradisi perayaan HUT Kemerdekaan sejak 10 tahun terakhir di Istana Negara tidak lagi menunjukkan kesakralan sebagaimana mestinya. Menurut dia, acara yang seharusnya dijaga wibawa dan kehormatannya justru diwarnai hiburan yang dianggap merendahkan martabat bangsa.
“Upacara 17 Agustus sudah tidak lagi bermartabat karena dicederai dengan joget-joget dan musik dangdut. Dulu hanya tarian daerah, tapi belakangan bercampur hingga seluruh tamu ikut bergoyang. Kalau di DPR hanya sebagian, tapi di Istana hampir semuanya,” ujar Ihsan.
Ia menilai fenomena tersebut tidak adil karena masyarakat yang melakukan hal serupa segera disorot dan disalahkan, sementara di lingkaran kekuasaan justru ditoleransi. Lebih jauh, Ihsan menyinggung bahwa kemarahan rakyat dipicu oleh sikap pemerintah yang dianggap mengabaikan kesakralan simbol negara.
“Joget kecil di panggung istana bisa memicu gelombang besar di jalanan. Rakyat merasa dilecehkan, sehingga wajar jika muncul protes,” tambahnya.
Ustad Ihsan juga menyinggung posisi politik Gibran, yang menurutnya semakin memanaskan situasi di tengah keresahan publik. Ia menyebut isu tersebut menjadi bagian dari pertimbangan purnawirawan TNI hingga ormas-ormas Islam yang menyerukan agar rakyat lebih waspada terhadap arah politik nasional.
Di akhir pernyataannya, Ihsan menegaskan pentingnya solusi yang berpihak pada rakyat. Ia menekankan bahwa syariat Islam harus dijadikan rujukan untuk memperbaiki bangsa.
Komentar
Posting Komentar